GENERASI QUR'ANI YANG UNIC
Melihat dan membaca judul tulisan ini pasti kita akan bertanya-tanya, siapakah yang dimaksud dengan generasi qur’ani yang unik tersebut ? apakah yang menyebabkan mereka pantas disebut generasi yang unik dan seberapa unikkah generasi tersebut dibanding dengan generasi sekarang ?
Ya, meraka adalah para sahabat dimana mereka hidup dalam masa kenabian. Masa peralihan antara jaman jahiliyah ke jaman kepemimpinan Rosulullah. Setidaknya ada beberapa alasan mengapa mereka disebut generasi Qur’ani yang unik :
1. Menjadikan Al Qur’an menjadi satu-satunya pedoman dalam Kehidupan
Salah satu yang utama menjadi rujukan para sahabat Rosulullah dalam menyelesaikan permasalahan hidup adalah dengan Al Qur’an. Tidak salah mereka mencari semua solusinya dalam Al Qur’an karena di dalam Al-Qur’an terdapat petunjuk-petunjuk segala hal yang menyangkut kehidupan manusia, baik dalam hubungan dengan sesamanya, hubungan dengan penciptanya, dan hubungan dengan alam semesta.
Banyak sekali permasalahan yang timbul dalam kehidupan manusia saat ini sebenarnya juga pernah terjadi dimasa lalu dan kalau digali sebenarnya semuanya ada dan dikisahkan di dalam Al Qur’an hanya variabelnya saja yang berbeda. Solusi dari permasalahan apa yang tidak dapat temukan dalam Al Qur’an ? Bidang kesehatan, pendidikan, ilmu fisika, biologi, ilmu perhitungan, sejarah dll sudah terangkum secara lengkap dalam surat 114.
“Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata mengenai petunjuk dan pemisahkan yang hak dari yang batil”. (Al-Baqarah:186).
Berarti Al-Qur’an memiliki tiga karakteristik. Pertama, Kitab ini membimbing manusia kepada pengetahuan tentang keimanan yang telah menghilang. Kedua, Kitab ini mengemukakan rincian dari pengetahuan tersebut secara detil. Ketiga, Kitab ini mengemukakan firman tegas tentang hal-hal berkaitan dengan mana telah muncul perselisihan paham, sehingga dengan demikian menjadi pembeda di antara yang hak dan yang batil.
2. Menjadikan Al Qur’an sebagai sistem
Semangat para sahabat untuk mengamalkan sebuah perintah yang turun sangat luar biasa. Itulah hikmah mengapa Al Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur. Sehingga para sahabat bisa belajar membiasakan diri dengan perintah yang baru turun, secara otomatis perintah tersebut menjadi amal yang dilakukan dalam keseharian.
Saking semangatnya mereka ada kalanya para sahabat menunggu-nunggu perintah apalagi yang akan diturunkan kepada mereka melalui Rosulullah. Meskipun kondisi para sahabat berbeda-beda, semuanya berlomba-lomba dengan amalan itu, semua dilakukan atas dasar ketaatan. Sebuah gambaran yang begitu unik melihat latar belakang mereka adalah jaman jahiliyah.
3. Memisahkan diri dari komunitas yg jahiliyah
Adalah faktor kurang begitu populer dijaman jahiliyah mengingat bangsa arab waktu itu adalah bangsa yang bersuku-suku. Itu berati mereka akan berpisah dengan keluarga masing-masing. Dengan keimanan yang dirasa masih kurang mereka terpaksa memisahkan diri dari kebiasaan tiap-tiap suku untuk mendapatkan tarbiyah dari Rosulullah. Toh setelah iman mereka cukup kuat mereka akan kembali kepada suku-suku mereka dan mengajarkan apa yang telah diajarkan oleh Rosulullah tentang islam.
Begitulah Rosulullah mentarbiyah para sahabat dengan Islam. Segala sikap dan sifat jahiliyah yang ada pada diri mereka, meraka tinggalkan dan diganti dengan sikap dan sifat yang Islami. Siapa yang tidak tahu perangai dari Umar Bin Khatab sebelum masukIslam, siapa pula yang tidak mengerti watak dari Hamzah sang “singa padang pasir”.
itulah beberapa keunggulan para sahabat dalam memaknai hadirnya Al Qur’an. mereka berlomba-lomba dalam mengamalkan dan tak salah kalau sayyid qutb menulis tentang mereka sebagai generasi Qur’ani yang unik. Silahkan disimpulkan sendiri perbandingan generasi dimasa kenabian dengan generasi sekarang, semoga Allah menempatkan kita dibarisan generasi terdahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar