Sabtu, 29 Januari 2011

Keistimewaan-Keistimewaan Khadijah,Istri Tercinta Rasulullah Saw

Khadijah mendapat pemeliharaan dan bimbingan langsung dari ALLAH SWT disepanjang hidupNya.ALLAH SWT lah yang mengarahkan Khadijah untuk menjadi Teman hidup RasulULLAH SAW.ALLAH SWT pula yang memunculkan tekad dihatiNya untuk senantiasa membela,membangkitkan tekad dan mengobarkan semangat SuamiNya.ALLAH SWT yang menganugerahkan kepadaNya akal yang cerdas dan akhlak yang mulia.ALLAH SWT pula yang menjagaNya dari segala cela,sehingga Penduduk Makkah menjulukiNya dengan sebutan”Wanita Suci”.

Suatu hari,Malaikat Jibril mendatangi RasulULLAH SAW(ketika RasulULLAH SAW melakukan Uzlah di gua Hira,guna menyendiri serta menjauhi praktik penyembahan berhala dan kehidupan hedonis Makkah selama sebulan penuh setiap tahun)dan berkata “Wahai Muhammad,sebentar lagi Khadijah akan membawakan makanan dan minuman untukMu.Kalau Ia datang,sampaikan kepadaNya salam dari ALLAH SWT dan diriKu”.Cara Khadijah menjawab salam itu pun menunjukkan keluasan pandangan dan kedalaman perasaanNya,jawabanNya itu mengandung pengagungan terhadap ALLAH SWT yaitu Doa agar ALLAH SWT menganugerahkan kepadaNya kedamaian dan keselamatan serta salam untuk Jibril yang telah menyampaikan kepadaNya salam dari ALLAH SWT.Khadijah berkata kepada RasulULLAH SAW,”ALLAH SWT lah pemelihara kedamaian dan sumber segala damai,salamKu untuk Jibril”.

Khadijah merupakan Istri dan Sahabat ideal yang selalu setia mendampingi serta menghibur RasulULLAH SAW dalam setiap kesulitan.Karena itulah ALLAH SWT berkenan memberiNya kabar gembira tentang sebuah rumah terbuat dari permata yang dibangun untukNya di surga.RasulULLAH SAW bersabda,”Aku diperintahkan untuk memberi kabar gembira Kepada Khadijah,bahwa akan dibangun untukNya disurga sebuah rumah dari permata.Tak ada hiruk pikuk dan rasa lelah disana”.ALLAH SWT juga berkenan untuk memberikan sebuah keistimewaan kepada Khadijah,yaitu hanya dariNyalah Anak Keturunan RasulULLAH SAW berasal(Merekalah Anak Cucu Muhammad Ibnu Abdillah dan Khadijah Binti Khuwailid).

Khadijah memberanikan diri untuk mendobrak tradisi Jahiliah dengan meminang langsung RasulULLAH SAW untuk diriNya sendiri.KeduaNya pun meNikah(ketika meNikah,RasulULLAH SAW berusia 25 tahun sementara Khadijah berusia 40 tahun),Khadijah berperan sebagai seOrang Istri yang setia,Sahabat yang penuh pengertian dan sekaligus Ibu yang penuh kasih sayang(RasulULLAH SAW tidak pernah menerima pengingkaran dan pendustaan yang menyakiti hatiNya,kecuali ALLAH SWT meringankanNya melalui Khadijah).Kehidupan rumah tangga Khadijah diliputi kebahagiaan,serta dilandasi oleh sikap Ikhlas dan prinsip saling menghormati.

Ketika Khadijah berusia 55 tahun hingga Ia meninggal dunia pada usia 65 tahun,kekuatan fisik dan kecantikan Khadijah semakin lama semakin pudar dimakan usia.Tetapi ada sesuatu yang tidak pernah berubah didalam diriNya,kekuatan spiritual dan kejernihan cinta.Ia selalu dan selamanya beriman kepada ALLAH SWT serta meyakini kebenaran Risalah SuamiNya.Itulah sebabnya mengapa RasulULLAH SAW pada masa hidup Khadijah tidak pernah berpikir untuk meNikah dengan Wanita lain atau menjadikan Hamba Sahaya Wanita sebagai Istri.Begitu berarti Khadijah bagi RasulULLAH SAW hingga tidak ada seOrang pun yang bisa menggantikan posisiNya.
 
Setelah kepergian Khadijah(meninggal dunia)RasulULLAH SAW sering menyebut dan mengingatNya,juga kerap memuji dan mendoakan Khadijah.RasulULLAH SAW berkata,Aku dikaruniai oleh ALLAH SWT rasa cinta yang mendalam kepada Khadijah.”…Demi ALLAH SWT,Aku tidak pernah mendapat pengganti yang lebih baik daripada Khadijah.Ia yang beriman kepadaKu ketika semua Orang ingkar.Ia yang mempercayaiKu,ketika semua Orang mendustakanKu.Ia yang memberiKu harta,pada saat semua Orang enggan memberi.Dan dariNyalah Aku memperoleh Keturunan,sesuatu yang tidak Kuperoleh dari Istri-Istri Ku yang lain.Hadist Riwayat Ahmad”…

Di depan para SahabatNya,RasulULLAH SAW sering menyebut Khadijah sebagai Wanita paling utama dimuka bumi.Salah satu contoh gamblang yang menunjukkan betapa berarti Khadijah dihati RasulULLAH SAW,adalah sebuah peristiwa yang terjadi ditahun 8 Hijriah(11 tahun setelah wafatnya Khadijah)pada hari pembebasan Makkah,RasulULLAH SAW menunjuk Zubair Ibnu Awwam untuk memimpin sekelompok Pasukan Muhajirin dan Anshar.RasulULLAH SAW,menyerahkan panji Pasukan dan memerintahkan Zubair untuk menancapkannya di Hujun(sebuah dataran tinggi di Makkah).RasulULLAH SAW berpesan,”jangan tinggalkan tempat Engkau tancapkannya Panji ini,hingga Aku mendatangiMu”.Sesampainya di Hujun,Abbas Ibnu Abdil Muthalib berkata kepada Zubair disinilah RasulULLAH SAW memerintahkanMu untuk menancapkan Panji Pasukan.Dan ternyata,di Hujun itulah terletak Makam Khadijah(tempat yang dipilih RasulULLAH SAW,sebagai pusat komando dan pengawasan Pasukan Islam pada perang pembebasan Makkah).

[Dirangkum dari buku yang berjudul Khadijah The True Love Story Of Muhammad ]

Tidak ada komentar: