Jumat, 10 Juni 2011


Dzikir, Bersyukur, dan Beribadah dengan Baik
Ada banyak ibadah yang menjadi kewajiban seorang muslim dalam menjalani kehidupan sehari-harinya, salah satu diantaranyanya adalah Dikir, Bersyukur, dan Beribadah dengan baik. Nabi Muhammad saw berpesan kepada para sahabat, “Wahai sahabatku, hendaklah kalian tidak meninggalkan doa  Allohumma a’innii ‘alaa Dzikrika wasyukrika wahusni ‘ibaadatika, Ya Alloh tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu serta beribadah dengan baik”.
Dzikir
Amalan dzikir tidaklah mudah diterapkan, terkadang kita ingat pada saat tertentu, tetapi lupa pada saat yang lain. Dzikir merupakan benteng dari godaan syetan untuk melakukan larangan-larangan-Nya. Alloh berfirman dalam QS Al-Mujadillah 19: ”Syetan telah mengusai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Alloh, mereka itulah golongan syetan. Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan syetan itulah golongan yang merugi”.
Artinya, apabila diri kita sudah dikendalikan oleh syetan, maka kita akan lupa mengingat Alloh dan berpotensi untuk melakukan larangan-larangan-Nya. kita akan menjadi sahabat syetan, dan termasuk kelompok yang merugi. Oleh karena itu, bentengilah diri kita dengan selalu berdzikir kepada Alloh swt.
Dalam surat Al-Ahzab 41-42, Alloh swt berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Alloh, Dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang”.
Dikir juga merupakan syarat mutlak jika ingin menang dalam berdakwah, sebagaimana firman Alloh dalam QS Al-Anfal 45: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi musuh, maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Alloh sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung”.
Syukur
Alloh swt memerintahkan kepada kita untuk selalu bersyukur setiap saat, sementara dalam realitasnya kita susah melakukannya. Sehingga pantaslah Alloh berfirman dalam QS al-Araf 10: “… Amat sedikitlah kamu bersyukur”.
Jika kita bicara terhadap nikmat yang diberikan Alloh swt, apakah kita tidak berfikir betapa banyaknya nikmat lisan, telinga, mata, kesehatan,dll yang kita dapatkan. Sekiranya kita menghitung nikmat tersebut, tidaklah dapat terhitung.
Imam al-ghozali bertanya kepada murid, apakah kaliah senang jika mata kalian diambil Alloh dan diberi uang 100 dinar?, sang murid menjawab  tidak. Lalu sang imam bertanya kembali, apakah kalian senang juga seandainya kaki dan tangan diambil Alloh dan diberi uang 200 dinar?, sang murid menjawab lagi, tidak. Sang iman berkata, inilah bukti kalian kurang bersyukur kepada Alloh, karena pada saat Alloh  memberikan musibah masih banyak kenikmatan-kenikmatan lain yang diberikan kepada kalian. sehingga, jadilah orang-orang  yang selalu bersyukur, karena Alloh akan menambah nikmatnya bagi hamba yang selalu bersyukur.
Baik dalam Beribadah
Dalam hal ini, seharusnya dalam melaksanakan ibadah (sholat, puasa, dakwah, jihad,dll) didasari oleh niat  ikhlas semata-mata ingin mendapatkan keridhoan dan pahala dari Alloh swt.















Tidak ada komentar: