Sabtu, 22 Januari 2011

Periode Dakwah di Madinah

 Periode Dakwah di Madinah

Hijrahnya kaum muslimin ke Madinah adalah sebagai awal mula marhalah dakwah ketiga, yaitu tathbiq ahkamul Islam (Pelaksanaan Syari’at Islam) dengan diproklamasikan Daulah Islamiyah sebagai pelaksana hukum Islam dan sebagai pengemban risalah dakwah ke segenap penjuru dunia dengan jihad fi sabilillah.
Beberapa aktivitas yang dilakukan Rasulullah saw di Madinah adalah sebagai berikut:

a. Membangun Masjid
Tugas pertama yang dilakukan Rasulullah saw di Madinah adalah membangun masjid sebagai pusat kegiatan ummat Islam, tempat shalat tempat bermusyawarah tempat belajar-mengajar, tempat mengatur strategi dakwah dan Jihad juga tempat menyelesaikan segala bentuk perselisihan dan sengketa.

b. Membina Ukhuwah Islamiyah
Tugas kedua yang dilakukan Rasulullah adalah mempersaudarakan antara Anshar dan Muhajirin. Persaudaraan ini bukan sekedar slogan kosong tanpa makna, tetapi pesaudaraan yang digambarkan oleh Rasulullah saw ibarat satu tubuh, bila salah satu anggota tubuh tertimpa sakit maka seluruh tubuhnya merasakan sakit. Persaudaraan yang mendarah daging mengalir dalam tubuh setiap ummat sehingga lenyap sama sekali segala bentuk fanatisme, golongan, suku dan ras.

c. Menyusun Piagam Perjanjian (Watsiqoh)
Tugas ketiga yang dilakukan Rasulullah saw adalah menyusun piagam perjanjian (watsiqoh). Istilah sekarang disebut undang-undang dasar. Kitab sejarah Ibnu Hisyam menyebut sebagai Undang-Undang Negara Pemerintahan Islam pertama. Watsiqoh ini menyangkut hak dan kewajiban Muslim dan non Muslim yang tinggal di wilayah kedaulatan Islam, hubungan Daulah dengan masyarakat atau antara masyarakat dengan Daulah. Persatuan ummat Islam tanpa mengenal perbedaan suku, bangsa dan ras.
d. Strategi Politik dan Militer
Dalam rangka menyebarkan dakwah Islamiyah ke luar Negeri Madinah, sekaligus memaklumatkan kepada bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain mengenai berdirinya Daulah Islamiyah dengan kepala negaranya adalah Rasulullah saw sendiri. Maka diambil beberapa langkah lanjutan setelah urusan di dalam negeri terselesaikan, yaitu menyusun strategi politik dan militer ke luar negeri.

RASULULLAH TELADAN ABADI PENGEMBAN DA’WAH

Standar pijakan dakwah Rasulullah saw dalam mengemban dakwah Islamiyah, telah mengikuti suatu metode (thariqah) yang khas dan tetap. Thariqah ini telah digariskan melalui Al-Wahyu yang telah ditentukan oleh Allah SWT kepadanya. Allah SWT telah memerintahkan Rasulullah saw agar menjalankan metode dakwah tersebut pada setiap langkah, dari rangkaian proses dan perjuangan langkah-langkah perjalanannya dalam mengemban dakwah Islamiyah sebagaimana tercantum dalam firman Allah SWT:
“Katakanlah: inilah jalan (da’wah)ku. Aku beserta orang-orang yang mengikutiku (yang) mengajak kalian kepada Allah SWT dengan hujjah yang nyata. Mahasuci Allah dan aku tiada termasuk orang-orang musyrik”. (QS Yusuf 108) 

Dalam berdakwah standar pijakan kita adalah dakwah Rasulullah saw, yang telah mencontohkan suatu metode (thariqah) yang khas dan tetap. Dan sebagai pengemban dakwah maka harus mempunyai persiapan sebagaimana Rasulullah saw, yaitu:

WALLOHU'ALAM

SILAKAN BERIKAN KOMENTAR

Tidak ada komentar: