Rusia akan segera meluncurkan sebuah saluran televisi muslim dengan harapan saluran TV itu akan mendorong toleransi setelah ibukota Rusia melihat beberapa bentrokan terburuk sejak jatuhnya Uni Soviet, media pemerintah melaporkan pada hari Selasa kemarin (18/1). Saluran TV muslim diusulkan oleh Presiden Dmitry Medvedev dua tahun lalu, saluran TV satelit tersebut akan mengudara pada bulan Februari atau Maret di Rusia, rumah bagi sekitar 20 juta Muslim.
"Kami percaya bahwa perlu untuk menumbuhkan semangat toleransi terhadap wakil-wakil dari agama lain," dikutip kantor berita Rusia RIA atas pernyataan kepala Mufti Ravil Gaynutdin, menambahkan program televisi muslim itu akan dirancang untuk audiens anak muda.
Pada bulan Desember tahun lalu, Moskow menjadi saksi kerusuhan rasial terburuk dalam sejarah pasca-Soviet, dengan polisi tidak dapat menghentikan sekitar 7.000 pemuda yang berkumpul di dekat Kremlin dari memukuli orang yang berpenampilan non-Slavia.
Dengan pengangguran yang tinggi dan perlawanan kelompok Islam di Kaukasus Utara, yang meliputi Chechnya, banyak migran dari daerah itu pergi ke jantung Rusia untuk mencari pekerjaan.
Banyak yang mengatakan mereka diperlakukan dengan penuh kecurigaan oleh etnis Rusia dan sering menghadapi tindakan rasisme.
Saluran TV Muslim Rusia ini akan bersaing dengan saluran TV Muslim Chechnya "PUT", yang berarti "Jalan" dalam bahasa Rusia.
Diluncurkan tiga tahun yang lalu oleh negara dan disiarkan ke ribuan warga di seluruh Kaukasus Utara, saluran TV ini menghadirkan program anak-anak, instruksi bagi perempuan tentang bagaimana untuk menjaga rumah dan pembacaan Al-Qur'an sepanjang malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar