Jumat, 15 Juli 2011

KUMPULAN HADIST-HADIST






Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan keadaan suatu kaum/masyarakat yang menjaga batasan hukum-hukum Allah (mencegah kemungkaran) adalah ibarat satu rombongan yang naik sebuah kapal. Lalu mereka membagi tempat duduknya masing-masing, ada yang di bagian atas dan sebagian di bagian bawah. 
Dan bila ada orang yang di bagian bawah akan mengambil air, maka ia harus melewati orang yang duduk di bagian atasnya. Sehingga orang yang di bawah tadi berkata: “Seandainya aku melubangi tempat duduk milikku sendiri (untuk mendapatkan air), tentu aku tidak mengganggu orang lain di atas.” Bila mereka (para penumpang lain) membiarkannya, tentu mereka semua akan binasa.” (HR Bukhari)

Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya; maka bila ia tidak mampu, maka dengan lidahnya, dan kalau tidak mampu maka dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemah iman.” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. bersabda:"Kalian bila tidur, maka syetan membuat 3 ikatan dikepala kalian yg membuat tidur kalian nyenyak, kalau kalian bangun & berdzikir kpd Allah maka lepaslh 1 ikatan, kalau wudlu maka lepaslh ikatan ke-2 & ketika sholat maka lepaslh ikatan ke-3, maka kalian akn bangun pagi dengan giat & hati yg bersih, kalau tdk maka kalian akn bangun malas dengan hati yg keruh"(H. R. Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah saw. bersabda: “Apabila zina dan riba telah merajalela di suatu negeri, maka rakyat di negeri itu sama saja telah menghalalkan dirinya untuk menerima azab dari Allah.” (HR Ath Thabrani, Al Hakim dari ibnu Abbas)

"Di hariku yang mana aku dapat melarikan diri dari maut? Di hari yang tidak ditakdirkan? atau, di hari yang ditakdirkan? Hari yang tidak ditakdirkan, aku tidak kuatir terhadapnya. Dan dari hari yang ditakdirkan, sikap kuatir tidaklah menyelamatkan" (Ali bin Abi Thalib)

Rasulullah saw. bersabda, " Satu hukum Allah yang benar-benar diterapkan di muka bumi adalah lebih baik bagi penduduk bumi dari pada mereka diberi hujan selama empat puluh pagi." (HR Ibnu Majah, Ahmad, an-Nasa)

Dari Abi Umamah r.a katanya, aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda “Bacalah olehmu akan Al-Quran, sesungguhnya dia datang pada Hari Kiamat kelak memberi syafaat kepada tuannya." Hadits Riwayat muslim

Rasulullah saw. bersabda, "Aku tidak menyuruh kamu membangun masjid-masjid untuk kemewahan (keindahan) sebagaimana yang dilakukan kaum Yahudi dan Nasrani." (HR Ibnu Hibban dan Abu Dawud)

Sabda Rasulullah s.a.w:
“ Bacalah olehmu akan al-Quran sesungguhnya ia akan datang pada hari qiamat memberi syafa’at kepada pembacanya”- (Riwayat Muslim)
Dari Nawwas bin Sam’an r.a katanya, aku telah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda “Dibawa di Hari Kiamat nanti Al-Quran dan ahlinya, yang beramal dengannya di dunia. Mendahuluinya oleh Suratul Baqarah dan Ali Imran, kedua-duanya berhujah membela tuannya”. – Hadis Riwayat Muslim (dengan riwayat yang sahih)


Sabda Rasulullah s.a.w:
“ Sebaik-baik ibadat (sunat) umatku ialah membaca al-Quran” – (Riwayat al-Tirmidzi)

Sabda Rasulullah s.a.w:
“ Barangsiapa mendengar satu ayat dari kitab Allah (al-Quran) maka ia akan menjadi cahaya untuknya pada hari qiamat” – (Riwayat Ahmad)
Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Saya memiliki lima nama: Saya Muhammad, saya Ahmad, saya Al-Mahi yang Allah menghapus kekufuran denganku, saya Al-Hasyir yang manusia dikumpulkan di atas kedua kakiku, dan saya Al-’Aqib yang tidak ada Nabipun setelahnya.” (Muttafaq ‘Alaih) Dan Allah menamakannya dengan “Raufur Rahim“

3. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengenalkan dirinya kepada kita dengan beberapa nama: “Saya Muhammad, saya Ahmad, saya Al Muqaffy (Nabi terakhir) dan Al Hasyir, saya Nabi At Taubah, Nabi Ar Rahman.” (HR. Muslim )

4. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidaklah kamu heran bagaimana Allah memalingkan dari saya cacian orang-orang Quraisy dan laknat mereka? Mereka mencaci dan melaknat saya (dengan sesutu) yang sangat tercela, dan saya adalah Muhammad.” (HR. Bukhari )

5. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Sesungguhnya Allah telah memilih dari keturunan Ismail Kinayah, dan dari Kinayah Allah memilih Quraisy, dari Quraisy Allah memilih bani Hasyim, dan dari bani Hasyim Allah memilih saya.” (HR. Muslim )

6. Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya: “Namailah diri kalian dengan nama-nama saya, tapi janganlah kalian berkuniah (mengambil gelar) dengan kuniah saya. Karena sesungguhnya saya adalah Qasim sebagai pembagi diantara kalian.” (HR. Muslim ) Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Seolah-Olah jika Kamu Melihatnya

1. Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling tampan wajahnya, paling bagus bentuk penciptaannya, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. (Muttafaq ‘Alaih)

2. Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkulit putih dan berwajah elok. (HR. Muslim)

3. Bahwasanya badan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, dadanya bidang, jenggotnya lebat, rambutnya sampai ke daun telinga, saya (Shahabat-pent) pernah melihatnya berpakaian merah, dan saya tidak pernah melihat yang lebih indah dari padanya. (HR. Bukhari)

4. Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepalanya besar, demikian juga kedua tangan dan kedua kakinya, serta tampan wajahnya. Saya (Shahabat-pent) belum pernah melihat orang yang seperti dia, baik sebelum maupun sesudahnya. (HR. Bukhari)

5. Bahwasanya wajah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bundar bagaikan Matahari dan Bulan. (HR. Muslim)

6. Bahwasanya apabila Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam gembira, wajahnya menjadi bercahaya seolah-olah seperti belaian Bulan, dan kami semua mengetahui yang demikian itu. (Muttafaq ‘Alaih)

7. Bahwasanya tidaklah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tertawa kecuali dengan senyum, dan apabila kamu memandangnya maka kamu akan menyangka bahwa beliau memakai celak pada kedua matanya, padahal beliau tidak memakai celak. (Hadits Hasan, Riwayat At Tirmidzi)

8. Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata: “Tidak pernah saya melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas kerongkongannya. Akan tetapi tertawa beliau adalah dengan tersenyum.” (HR. Bukhari)

9. Dari Jabir bin Samrah Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Saya pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada bulan purnama. Saya memandang beliau sambil memandang bulan. Beliau mengenakan pakaian merah. Maka menurut saya beliau lebih indah daripada bulan.” (Dikeluarkan At Tirmidzi, dia berkata Hadits Hasan Gharib. Dan dishahihkan oleh Al Hakim serta disetujui oleh Adz-Dzahabi)

10. Dan betapa indahnya ucapan seorang penyair yang mensifati Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan sya’irnya: “Si Putih diminta memohon hujan dari awan dengan wajahnya. Si Pemberi makan anak-anak yatim dan pelindung para janda.” Sya’ir ini berasal dari kalamnya Abu Thalib yang disenandungkan oleh Ibnu Umar dan yang lain. Ketika itu kemarau melanda kaum muslimin, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memohon hujan untuk mereka dengan berdo’a: Allahummasqinaa (Ya Allah turunkanlah hujan kepada kami), maka turunlah hujan. (HR. Bukhari)

Ada satu hadits Nabi yang cukup masyhur dan sering kita dengar, berisikan wasiat beliau kepada umatnya, yakni sebagai berikut:
” Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Iringkanlah perbuatan jahat itu dengan perbuatan baik, mudah-mudahan yang baik itu akan memadam yang jahat. Dan bergaullah kepada manusia dengan akhlaq yang bagus. “

Rosulullah SAW bersabda :“Ada tujuh golongan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menaungi mereka di bawah naungan ‘Arsy-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan ‘Arsy-Nya. Mereka adalah:


(1) Pemimpin yang adil (kepemimpinnanya hanya untuk mengupayakan kesejahteraan dan keselamatan Dunia Akhirat terhadap semua orang yang dipimpinnya),
(2) Pemuda yang kokoh dalam idealisme memegang teguh aturan Allah (tidak tergiur dengan glamournya gaya hidup duniawi ),
(3) orang yang hatinya terkait dengan Masjid ( selalu merindukan saat meeting special dengan Allah di Masjid dalam sholat berjama’ah ),
(4) orang yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,
(5) seorang lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik, namun dia berkata: ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, dan sebaliknya
(6) orang yang bersedekah namun merahasiakannya, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya
(7) orang yang mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam keadaan sendirian hingga berlinang air matanya.” (Hadits. Muttafaqun ‘alaih
)


Tidak ada komentar: