Sabtu, 16 Juli 2011


Menggapai Bahagia dengan Peduli Yatim dan Orang Miskin

Islam mengajarkan nilai-nilai yang menghantarkan manusia kepada bahagia (sya’adah) dunia akhirat. Tidak ada sesuatu yang baik untuk kehidupan manusia, kecuali Islam menyuruhnya. Dan tidak ada sesuatu yang akan menimbulkan keburukan kecuali Islam mencegahnya.

Salah satu cara yang diajarkan Islam untuk meraih kebahagiaan adalah peduli terhadap anak yatim dan miskin. Alloh SWT menyindir sekelompok manusia yang tidak peduli anak yatim dan miskin dengan sebutan mendustakan agama. Nabi Muhammad saw bahkan bersabda, “Saya dan orang yang peduli anak yatim, bagaikan dua jari di surga”.

Ada dua keuntungan yang diraih orang yang peduli anak yatim berdasarkan sabda nabi di atas, yakni kedudukan yang dekat dengan rosul di akhirat kelak dan kabar gembira masuk surga.

Ada banyak cara untuk menyantuni anak Yatim dan miskin, salah satunya dengan memperhatikan lingkungan terdekat. Adakah keluarga dekat, atau orang lain di lingkungan kita yang hidup yatim atau miskin dan memerlukan bantuan. Jika ada, berikanlah sebagian dari harta dan kasih sayang kita kepada mereka. Kepedulian yang kita berikan bukan hanya menguntungkan buat diri mereka, namun juga akan menghantarkan kita ke dalam bahagia yang hakiki(surga).

Sebagai Muslim, tentunya kita pernah meringankan beban anak yatim dan miskin, misalnya dengan memberikan infaq dan shodaqoh dalam waktu sesaat (temporary). Usaha ini cukup baik, namun untuk hasil yang lebih baik alangkah baiknya kepedulian yang kita tebarkan bukan hanya sesaat, namun juga berkelanjutan. Sehingga, orang yang kita kasihani memiliki barometer yang kokoh dalam memahami islam, bisa hidup lebih baik dan mandiri di kemudian hari.

Rosululoh lebih lanjut bersabda, “Bukankah kalian mendapat bantuan rizki Alloh, dengan sebab adanya orang yang lemah diantara kalian”.

Semoga, kita diberi kekuatan untuk memberikan perhatian kepada anak yatim dan orang miskin di sekitar kita. Dan Alloh memberikan pertolongan-Nya dengan sebab perhatian kita…amien.

Tidak ada komentar: