Tebarkan Salam
Bismillah,
Sebelum masuk ke topik, saya mengajak saudara2ku untuk menyimak lagu berikut:
Assalamualaikum
Munsyid: Raihan
Assalamualaikum
Apa khabar saudaraku sekelian
Daku mendoakan kamu selamat sejahtera
Assalamualaikum
Dari hati yang ikhlas kami mengharapkan
Agar sekelian insan mendapat hidayah
Kita semua bersaudara
Harus saling menyayangi
Jangan ada yang tak seimbang
Berbelah bagi dan membenci
Bersatu teguh bercerai robohlah kita
Assalamualaikum
Dari hati yang ikhlas kami mengharapkan
Agar sekelian insan mendapat hidayah
Assalamualaikum
Daku mengingatkan pada yang lupa
Juga mengingatkan pada diri sendiri
Lihatlah mereka yang engkar
Jauh dari kemuliaan
Agar tidak mengikut mereka
Agar kita terpelihara
Dari sifat yang keji
Dan melanggar perintah agama
Assalamualaikum
Assalamualaikum
Assalamualaikum
Saya senang sekali mendengar lagu itu. Bagaimana tidak, lagu tersebut mengajarkan dan mengajak kita utk menyebarkan salam, sebuah sunnah yg dianjurkan Rasululloh SAW dan tertulis di Al Qur’an.
- “Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik.” (An Nur(24):61)
- “Rasululloh SAW melarang dan memerintahkan kami dalam tujuh perkara: Kami diperintah untuk mengiringi jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhi undangan menolong orang yang dizholimi, memperbagus pembagian, menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin.” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Dari Abu Huroiroh, Rasululloh SAW bersabda, “Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman hingga saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim).
- Dari Abdulloh bin Salam, Rasululloh SAW bersabda, “Wahai sekalian manusia, tebarkanlah salam di antara kalian, berilah makan sambunglah tali silaturahmi dan shalatlah ketika manusia tidur malam, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (Shohih. Riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)
Sayangnya, menyebarkan salam tidaklah mudah dilakukan di jaman sekarang. Terutama dilakukan/diterapkan ke orang2 yg belum dikenal. Penyebabnya bermacam-macam:
‘Keganjilan’ utk melakukannya
Sebagian besar dari kita (termasuk saya), saya yakin masih agak ganjil utk melakukannya. Saya sendiri masih belum kaffah melakukannya. Kadang melakukan, kadang tidak. Ada beberapa faktor penyebabnya, bisa dilihat di bawah ini.
Mesti melihat sikon
Pengucapan salam kadang mesti melihat sikon. Jika di kawasan masjid/rumah, barangkali sudah bisa dan biasa kita lakukan. Tapi untuk lingkungan yg lebih luas, misalnya kantor, atau bahkan pusat perbelanjaan (mal), saya pribadi masih agak canggung melakukannya. Stereotip negatif dan pandangan aneh masih ‘mengalahkan’ niat saya.
Lakukan ke semua orang
Jikapun saya mengucap salam di lingkungan yg lebih luas, maka saya masih ‘terbatas’ melakukannya. Hanya kepada orang2 yg sudah saya kenal saja. Agak susah (buat saya pribadi) ‘tiba2′ mengucap salam kepada seseorang yg tidak saya kenal. Jika memang sesama muslim, it’s ok. Tapi bagaimana jika non muslim?
Toh, mengesampingkan semua hal di atas, saya tetap berusaha untuk menerapkan salam sesuai kemampuan saya. Saya ingin bisa menerapkan 2 poin terakhir, yakni di semua lingkungan dan ke semua orang.
Semoga kita semua bisa menerapkan ini, aamiin.
Sebelum masuk ke topik, saya mengajak saudara2ku untuk menyimak lagu berikut:
Assalamualaikum
Munsyid: Raihan
Assalamualaikum
Apa khabar saudaraku sekelian
Daku mendoakan kamu selamat sejahtera
Assalamualaikum
Dari hati yang ikhlas kami mengharapkan
Agar sekelian insan mendapat hidayah
Kita semua bersaudara
Harus saling menyayangi
Jangan ada yang tak seimbang
Berbelah bagi dan membenci
Bersatu teguh bercerai robohlah kita
Assalamualaikum
Dari hati yang ikhlas kami mengharapkan
Agar sekelian insan mendapat hidayah
Assalamualaikum
Daku mengingatkan pada yang lupa
Juga mengingatkan pada diri sendiri
Lihatlah mereka yang engkar
Jauh dari kemuliaan
Agar tidak mengikut mereka
Agar kita terpelihara
Dari sifat yang keji
Dan melanggar perintah agama
Assalamualaikum
Assalamualaikum
Assalamualaikum
Saya senang sekali mendengar lagu itu. Bagaimana tidak, lagu tersebut mengajarkan dan mengajak kita utk menyebarkan salam, sebuah sunnah yg dianjurkan Rasululloh SAW dan tertulis di Al Qur’an.
- “Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik.” (An Nur(24):61)
- “Rasululloh SAW melarang dan memerintahkan kami dalam tujuh perkara: Kami diperintah untuk mengiringi jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhi undangan menolong orang yang dizholimi, memperbagus pembagian, menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin.” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Dari Abu Huroiroh, Rasululloh SAW bersabda, “Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman hingga saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim).
- Dari Abdulloh bin Salam, Rasululloh SAW bersabda, “Wahai sekalian manusia, tebarkanlah salam di antara kalian, berilah makan sambunglah tali silaturahmi dan shalatlah ketika manusia tidur malam, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (Shohih. Riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)
Sayangnya, menyebarkan salam tidaklah mudah dilakukan di jaman sekarang. Terutama dilakukan/diterapkan ke orang2 yg belum dikenal. Penyebabnya bermacam-macam:
‘Keganjilan’ utk melakukannya
Sebagian besar dari kita (termasuk saya), saya yakin masih agak ganjil utk melakukannya. Saya sendiri masih belum kaffah melakukannya. Kadang melakukan, kadang tidak. Ada beberapa faktor penyebabnya, bisa dilihat di bawah ini.
Mesti melihat sikon
Pengucapan salam kadang mesti melihat sikon. Jika di kawasan masjid/rumah, barangkali sudah bisa dan biasa kita lakukan. Tapi untuk lingkungan yg lebih luas, misalnya kantor, atau bahkan pusat perbelanjaan (mal), saya pribadi masih agak canggung melakukannya. Stereotip negatif dan pandangan aneh masih ‘mengalahkan’ niat saya.
Lakukan ke semua orang
Jikapun saya mengucap salam di lingkungan yg lebih luas, maka saya masih ‘terbatas’ melakukannya. Hanya kepada orang2 yg sudah saya kenal saja. Agak susah (buat saya pribadi) ‘tiba2′ mengucap salam kepada seseorang yg tidak saya kenal. Jika memang sesama muslim, it’s ok. Tapi bagaimana jika non muslim?
Toh, mengesampingkan semua hal di atas, saya tetap berusaha untuk menerapkan salam sesuai kemampuan saya. Saya ingin bisa menerapkan 2 poin terakhir, yakni di semua lingkungan dan ke semua orang.
Semoga kita semua bisa menerapkan ini, aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar