Sabtu, 11 Juni 2011


Urgensi Ikhlas…
Di antara pelajaran berharga yang bisa kita peroleh selama menjalani ibadah puasa romadhan adalah keikhlasan. Kita berpuasa menahan segala sesuatu yang dilarang Alloh, semata-mata karena Alloh SWT. Seandainya kita masuk ke sebuah kamar dan makan di dalamnya sendirian, niscaya tidak ada orang yang mengetahuinya. Namun hal ini tidak  kita lakukan karena ada faktor ikhlas. Keikhlasan adalah modal yang sangat berharga, ia tidak boleh hilang dari diri kita bahkan ia harus dipelihara sampai azal menjemput kita. Karena hanya orang-orang yang ikhlas-lah yang akan mendapat predikat husnul khotimah di akhir hayatnya.
Apa sebenarnya urgensi ikhlas itu?
Sifat ikhlas memiliki peranan yang sangat penting bagi seorang muslim dalam mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan keseharian. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini adalah sebagai berikut:
Pertama, Hakikat hidup adalah beribadah yang harus dilakukan dengan ikhlas
Dalam ajaran Islam, hakikat hidup yang sesungguhnya ialah melaksanakan instrukri robbani (ibadah). Dan dalam melaksanakan ibadah ini semata-sama harus dilakukan dengan penuh keikhlasan, menggapai keridhoan Alloh.  Tiada artinya seluruh aktivitas ibadah yang dilakukan tanpa diiringi dengan keikhlasan.
Kedua, Ibadah tidak akan diterima kalau tidak berdasarkan pemahaman yang benar dan ikhlas
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa manusia-manusia terbaik akan masuk neraka, padahal mereka adalah orang yang sering berjihad, berinfaq dan membaca al-Quran. Alloh SWT menolak amalan mereka karena amalan yang dilakukannya tidak ikhlas. Orang yang berjihad ingin dikatakan sebagai seorang pemberani, orang yang berinfak ingin dikatakan seorang dermawan, dan orang yang membaca al-Quran ingin dikatakan sebagai seorang qori (bacaannya bagus).

Tiga, Hidup adalah pertarungan antara haq dan bathil, antara ahli iman dan kufur, antara kekasih Alloh dan musuh Alloh. Dan orang yang beriman dimenangkan Alloh saat ia ikhlas.
Sejarah mencatat bahwa salah satu faktor yang menyebabkan kekalahan umat islam dalam berperang adalah ikhlas. Saat perang uhud, sebagian pasukan islam memburu ghonimah (rampasan perang) dan mereka lupa kepada Alloh. Sehingga pasukan umat islam saat itu mengalami kekalahan.  Begitupula saat perang  Hunain, jumlah pasukan islam lebih banyak jumlahnya dibanding pasukan musuh. Segelintir orang tidak memiliki rasa ikhlas, mereka merasa di atas angin karena jumlah pasukan yang banyak. Namun yang terjadi justru pasukan islam mendapat kekalahan. Baru setelah bertaubat kepada Alloh, pasukan islam mendapat kemenangan berkat bantuan tentara malaikat yang diturunkan langsung oleh Alloh SWT.  
Empat, Tobat akan diterima jika dilakukan dengan murni atau  bersih (taubatannasuha)
Alloh SWT akan mengampuni dosa seseorang , manakala ia bertobat dengan taubat yang bersih atau murni(taubatnnasuha). Dan kunci dari tobat yang bersih dan murni ini adalah ikhlas.
Lima, diberikan nafas yang panjang dalam beribadah
Dalam realitas keseharian, permasalahan yang menimpa kita bukanlah tidak melakukan ibadah, namun ibadah itu kita lakukan dengan sesuatu yang sisa. Kita membaca al-Quran menunggu malam Jumat tiba atau bulan Romadhan tiba atau bahkan sekali seumur hidup saat keluarga atau orang tua meninggal dunia. Bagaimana mungkin kita menjadi yang terbaik, kalau ibadah dilakukan dengan sesuatu yang sisa.
Dengan sifat ikhlas, kita akan memiliki nafas panjang dalam beribadah. Karena ibadah yang dilakukan murni karena Alloh semata, bukan manusia, organisasi, jemaah, atau organisasi.

Enam, Dengan keikhlasan, seluruh potensi di dunia bisa berguna di akhirat kelak
Harta, anak, rumah dan asset dunia lainnya pada hakikatnya tidak ada gunanya kalau tidak dikelola dengan ikhlas. Bagi orang yang ikhlas, semua aset dunia akan ada manfaatnya, karena di dunia digunakan untuk kepentingan akhirat.























Tidak ada komentar: