Jumat, 10 Juni 2011


Hadiah Rosul Kepada Muaz bin Jabal
Salah seorang sahabat yang sangat dekat dan berjuang bersama rosul adalah Muaz bin Jabal. Dia masuk islam dalam usia remaja, berperawakan ganteng, gagah, dan memiliki kecerdasan yang tinggi. Muaz belajar ilmu Islam langsung dari nabi dan kemudian ia sangat menguasainya. Karena kepintarannya dalam penguasaan Islam dan al-Quran, sampai-sampai nabi mengatakan, “Ambillah bacaan Al-Qur’an dari empat orang, yaitu: Abdullah Ibnu Mas’ud, Salim, Mu’az bin Jabal dan Ubai bin Ka’ad”
Karena kecintaan rosul kepada sahabat Muaz ini, pada suatu ketika saat mereka duduk berdekatan, rosul mengelus-elus tubuh Muaz sambil berkata, “Wahai Muaz, aku sangat mencintaimu, dan karenanya aku akan memberimu hadiah”. Lantas Muaz berkata, “Apa hadiahnya ya rosul?”, Rosul menjawab, “Janganlah engkau tinggalkan setiap selesai sholat untuk membaca do’a, “Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa berzikir (mengingatiMu), mensyukuri (segala nikmat)Mu, dan beribadah dengan baik”.
Saudaraku Seiman,
Hadiah berupa do’a yang diberikan rosul kepada sahabat Muaz bin Jabal dan selanjutnya Muaz menghadiahkan kepada kita semua, sungguh merupakan modal besar dalam mengarungi kehidupan ini. Betapa tidak hanya kekuatan dzikir, syukur dan beribadah yang baiklah yang bisa mengantarkan kebahagiaan yang hakiki dunia dan akhirat.
Tiada kesadaran prima yang bisa kita rasakan kecuali kesadaran yang didasarkan atas dikir kepada Alloh. Akal pikiran bisa sehat, namun kalau tidak dibarengi dengan zikir kepada Alloh, maka akal sehat itu bisa merekayasa suatu tujuan menjadi tidak baik.  Boleh jadi akal sehat memiliki ilmu banyak dan network (jaringan) yang bagus, namun jika akal itu tanpa dzikir, yang  dipikirkan hanyalah kesenangan dunia dan mungkin kesenangan yang tidak diridhoi Alloh SWT.
Saat hati didera kegelisahan, kecemasan,  ketakutan dan waswas, jalan keluarnya bukanlah lari ke tempat rekreasi, namun berdzikirlah kepada Alloh. Yakinlah, hati akan tenang dan tentram hanya dengan dzikir kepada Alloh SWT.
Selain kekuatan dzikir, kita juga perlu berdoa agar menjadi hamba yang pandai bersyukur. Jangan ada kenikmatan dan kemudahan yang telah kita terima kecuali di dalamnya kita bersyukur kepada Alloh SWT dengan sepenuh hati.  Dan terakhir kita beerdoa agar bisa melakukan ibadah yang terbaik. Apapun profesi kita, kita berharap dapat melakukan terbaik untuk diri, keluarga, agama dan lingkungan sekitar. Jika kita seorang guru, jadilah guru yang dicintai murid-muridnya. Jika seorang dokter, jadilah dokter  yang disukai pasennya. Jika seorang pekerja , jadilah pekerja yang proesional dengan bidangnya, dan lain sebagainya.
















Tidak ada komentar: