Kamis, 20 Januari 2011

Cerita Sang Anak, Amanah Salah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cerita Sang Anak, Amanah Salah 

Seorang anak yang memperhatikan ibundanya sholat, dan menangis dalam sholatnya, hanya terdiam memandangi ibundanya, hingga selesai.
“Kamu sudah sholat atau belum sayang, ?” tanya sang mama.
“Aku baru mau sholat, tadi mau bareng sama mama, tapi aku sakit perut, ” hehe jawabnya sambil tersenyum
“Iya sudah, sekarang kamu sholat ya, :)” tegur mama
Dan ternyata, sang mama tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, sambil membersihkan wajahnya dihadapan cermin dan sesekali air matanya turun kembali, sambil memperhatikan sang anak yang sedang sholat. Hingga anak selesai sholat, dan memperhatikan wajah ibundanya yang tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, sambil melipat mukenah yang habis dipakainya sang anak mulai memancing mamanya dengan candanya.
“Ma, tahu enggak?! Kalau amanah itu ada juga yang jadi buat orang salah dan membahayakan orang lain” ceritanya sambil tersenyum2
“Masak sich, amanah yang seperti apa tuch, ?” tanya mama sambil terus mengusap air matanya yang masih turun
“Aku punya cerita ma, tentang amanah itu ?”
“Coba ceritain dong sama mama, ” tanggap mama yang mecoba tertawa2 pada buah hatinya
“Waktu itu ada orang yang ingin bunuh diri di rel kereta api, lalu masinis itu melihat orang yang sedang duduk di rel itu.!! Kemudian masinis langsung menelphon petugas jaga, dan memberitahukan bahwa ada orang yang mau bunuh diri.”cerita anak dengan mimik lucunya
“Lalu, ” tanggap mama
“Hallo, pak petugas, !ada orang yang mau bunuh diri nich, kata masinis”
“Lho, emang yang mau bunuh diri ada berapa orang?tanya petugas jaga”
“Yang mau bunuh diri ada satu orang, kata masinis panik”
“Lalu, berapa penumpang yang sedang kamu bawa, tanya petugas”
“Penumpang yang ada dikereta saya ada 1000 orang pak.!! Kata masinis panik”
“Oh, ya sudah, tabrak aja yang 1 dan selamatkan yang 1000!! Kata petugas” cerita sang anak dengan serius sambil memperagakan gaya seorang masinis dan petugas penjaga kereta
“Lalu, amanah yang salahnya dimana dong, ?” tanya mama mulai bingung
“Lha, itu ma, ternyata orang itu enggak jadi bunuh diri, lalu bangun dari rel dan berniat untuk pergi menjauh dari kereta yang mau lewat, ya, karena si masinis sudah terima amanat untuk menabrak yang satu dan menyelamatkan yang 1000, akhrinya, kereta ini dibelokkan oleh masinis ke luar rel dan mengejar orang yang enggak jadi bunuh diri itu.?! Ya, akhirnya, kereta yang keluar rel itu terbalik dan penumpang yang 1000 itu jadi celaka, eeh, malah yang enggak jadi bunuh diri itu selamat dech,” hahaha akhirnya ibu dan anak sudah tertawa2 memegang perutnya
“Itulah, ma, kalau amanat diterima, dan yang menerima amanat itu bodoh!!” hahaha sang mama hanya tertawa2 sambil menggeleng2kan kepalanya, dan terlihat senyum bahagia dari wajah sang anak, yang sudah berhasil membuat mamanya tertawa2.
Robbi habbli minassholihin, ya, Allah, jadikanlah buah hatiku anak2 yang sholeh,  yang dapat menjadi penerang dalam rumah, penyejuk mata dan hatiku, pemanis hidup dan kehidupan, pemancing tawa dan menghapus kesedihan

Tidak ada komentar: