MUHAMMAD RASULULLAH SAW NABI AKHIR ZAMAN (1)
Diriwayatkan  dari Abu Hurairah RA, Maka bersabda Nabi SAW :”Aku yang  pertama  diciptakan dan aku yang terakhir dibangkitkan di alam dunia”.
Turunlah  cahaya tersebut melalui terwujudnya Nabi Allah Adam AS   sampai kepada para Anbiya dan Rasul yang menyambungkan keturunan dari   Nabi Ismail AS, anak dari Nabi Ibrahim AS yang keturunannya   menyampaikannya kepada Sayyid Abdillah, maka cahayanya terlihat pada   Sayyid Abdillah dan beliaupun menikah dengan Siti Aminah, begitupun   turun cahaya tersebut kepada Ibunda Nabi Muhammad SAW, maka beliaupun   mengandung Nabi Muhammad SAW dengan kasih sayang Allah SWT.
Sebelum  detik-detik kelahiran Nabi Muhammad SAW, ada kejadian besar  sehingga  tahun itu dinamakan Tahun Gajah dikarenakan Raja Abraha ingin  menyerang  Ka`bah dengan tentara gajah, tetapi kuasa Allah SWT Yang Maha  Agung  tidak diizinkannya tentara tersebut memasuki Kota Mekkah yang  akhirnya  Allah SWT mengirim balik tentara tersebut dengan tentara  burung ababil  dan telah jelas dikabarkan di dalam surat AL-Fiil yang  menewaskan semua  tentara bergajah bagaikan daun di makan ulat,  begitulah penjagaan Allah  SWT sebelum dilahirkan Nabi Muhammad SAW.
Tepat  matahari pagi bersinar di bulan Rabiul Awwal pada tanggal 12  hari Senin,  terwujudlah sosok yang mulia, anak yatim yang akan  menggetarkan dunia,  yang dikala ingin dilahirkan Allah mengirim dua  suster atau bidan yang  bernama Sayyidatina Mariyam dan Sayyidatina  Assiyah yang untuk melayani  kelahiran Nabi Muhammad SAW, maka  terbukalah pintu-pintu surga dan  tertutuplah pintu-pintu neraka serta  turunlah milyaran bidadari dan  malaikat yang bertahlil, bertahmid dan  bertasbih kepada Allah SWT karena  bersyukur atas lahirnya Nabi Muhammad  SAW. Maka bergetarlah kerajaan  Allah SWT seraya suaranya Yang Maha  Mulia untuk memuliakan Kekasih-Nya,  maka lahirlah Beliau SAW yang bukan  lahir dari kemaluan Ibunya dan tanpa  setetes darahpun dan telah  dikhitan, begitu pula matanya bagaikan  dipakaikan sifat dan beliau  dalam keadaan bersujud. Bergembiralah ahli  dunia, padang pasir yang  tandus berubah menjadi hijau dan berlipat-lipat  buah-buahan , air dan  makanan yang sebelumnya belum pernah terjadi di  kota itu dan padamlah  api majusi yang disembah oleh orang-orang durhaka  selama ribuan tahun  menandakan telah lahirnya Baginda Al-Musthofa  Muhammad SAW.
Didalam satu syair yang menjelaskan tentang kepribadian Rasulullah SAW :
Allah  sempurnakan kanjeng Nabi Tubuh dan ilmu serta perangai
Tak ada  tubuh ilmu perangai Terlebih sempurna dari Nabi
Tubuh  Nabi terbaik dengarlah Putih dan bersih bercampur merah
Wajahnya  cantik tingginya sedang Mulutnya manis di pandang orang
Giginya  rata putih bersinar Bagai mutiara sungguhlah benar
Lidahnya  pasih terang dan nyata Kata-katanya bagai permata
Matanya  terang sungguh umpama  Mamakai sifat  selama-lama
Alisnya  terang jika di sifat Umpama bulan pertama tepat
Jidatnya  bercahaya-cahaya luas Sebagai bulan malam empat belas
Jenggotnya  tebal hitam rupanya Tubuhnya sangat harum baunya
Jika  dilihat pertama kali Terasa seram haibah sekali
Tapi  jika terus di ikuti Terasa cinta di dalam hati
Tangannya  lemas di kata orang Sebagai bunga jika dipandang
Jika  memegang tubuh seorang Tercium bau bukan kepalang
Sehingga  dapat diketahui Orang tersebut di sentuh Nabi
Rambutnya  ikal bukan keriting Kata-katanya wahyu dan penting
Cahayanya  Nabi terang sekali Dan terlebih dari matahari
Maka  tak terlihat bayangan  Dicahayanya matahari  dan bulan
Hati  Nabi pun sepanjang umur Tak ngantuk meskipun mata tidur
Dan  pula Nabi tak pernah mimpi Dan tak menguap sama sekali
Dan  tubuh Nabi tak dihinggapi Nyamuk lalat karena harum suci
Jika  berjalan enteng badannya Duduk dimajlis tinggi pundaknya
Dan  sangat halus sebagai kapas Jalan di pasir tidak berbekas
Tatapi  jika jalan di batu Terlihat bekas sudah lah tentu
Dan  sungguh Nabi jika di pandang  Umpama matahari  yang terang
Maka  dari jauh sungguh nyata Tampaknya kecil dipandang orang
Allah  jadikan Nabi terlepas Dari apapun yang kurang pantas
Seakan-akan  Nabi yang suci  Dijadikan sekehendak Nabi
Ilmu  Nabi luas sekali  Tak seorang yang mengatasi
Karena  diberi ilmu awwalin Demikianlah ilmu akhirin
Adalah  Nabi sangat pemalu  Bagaikan gadis zaman  dahulu
Pula sangat merendah diri  Pada  sesama mahluknya Rabbi
Jika  berjumpa Nabi selalu Memberi salam lebih dahulu
Duduk  berjalan bersama fakir Miskin dan hamba tidak diusir
Jika  bergurau niscaya benar  Sedap di hati asik di  dengar
Tangannya  murah tidak menggenggam Dadanya luas tidak mengancam
Sampai pada suatu hari ketika sedang menggembala  domba Halimatu   Sa’diyah yang kurus dan hanya dua ekor dalam sebulan  berubah menjadi   seribu ekor domba yang gemuk dan sehat, dan akhirnya  Halimatu Sa’diyah   menjadi saudagar besar atas kehendah Allah Jalla Wa  ‘Alaa. Pada umur 3   tahun – 7 tahun datang kepadanya beberapa malaikat  memberikan   penghormatan dan ta’dzim kepada manusia yang paling terhormat  dan   membaringkannya lalu membelah dadanya dan menambahkan rahasia ilmu  dan   hikmah dan menambahkan kesucian-kesuciannya atas perintah Allah  Jalla   Wa ‘Alaa , sehingga Halimatu Sa’diyah pun mendengar hal itu, ia  pun   gelisah dan khawatir bencana yang menimpa putranya serta    mengembalikannya kepada ibundanya walaupun terasa berat dan berlinang    air mata namun karena kegelisahan hatinya yang menyampaikan putranya    kepada ibunda Aminah, begitulah kabar gembira atas kelahiran sang Nabi    untuk orang-orang yang terpilih menjaganya.
Alam bersinar bersuka ria atas hadirnya   insan  mulia, Keriangan gembira meliputi penghuninya bagaikan suara   sambung  menyambung tiada henti karena tahu kehadirannya
Bergembiralah wahai pengikut Qur’an bagai   burung  berkicau tiada henti karena tahu kehadirannya , kegembiraan  itu   mengungguli semua kegembiraan dan tiada bandingnya
Alam tersenyum bagai kami tersenyum atas   kehadirannya  ,beruntung terus menerus tiada hentinya
Tak ada satu pun mahkluk yang suram atas   kehadirannya, sehingga pecutan malaikat menyambar iblis ingin   mengetahuinya
Seorang kafir gembira atas kehadirannya  pemuka  makkah Abu Lahab namanya
Sehingga Tuhan meringankan siksanya  karena  gembira atas kelahiran Nabinya
Lihatlah dan lihatlah si kafir tertolong  karena  gembira atas kelahirannya
Sungguh merugi dan merugi bila si mu’min  tidak  mau mencintainya
Bagai buah jaqum yang tak lezat dan tidak   menyehatkannya
Bila si mu’min tak perduli atas  kelahirannya
Semoga salam meliputi selalu Rasul Yang   Mulia  dari Allah Tuhan Yang Maha Esa ,serta salam dari umatnya tiada   henti  silih berganti untuk penghulunya selagi angin pagi menghembus   untuk  Nabinya






















 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar