Sabtu, 29 Januari 2011

Kedermawanan Rasulullah Saw

Bulan Ramadhan adalah bulan kedermawanan dan bulan memaafkan, sebagaimana teriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika salah seorang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam 
dan ia berkata :  
 “sungguh aku akan masuk neraka, dan terbakar”,

maka Rasulullah berkata :“apa yang membuatmu berkata demikian?”,

orang itu berkata: “wahai Rasulullah, aku berkumpul (berjima’) dengan istriku di bulan Ramadhan, maka pastilah aku masuk neraka bukan?”,

maka Rasulullah berkata: “engkau bebaskan seorang budak”,

dia berkata: “wahai Rasulullah, aku tidak mampu melakukannya”,

Rasulullah berkata: “kalau begitu engkau puasa 2 bulan berturut-turut”,

 maka orang itu menjawab : “wahai Rasulullah aku tidak mampu, aku ini kuli yang bekerja setiap hari, 1 bulan saja aku merasa kesusahan apalagi 2 bulan!”,

maka Rasulullah berkata: “kalau begitu berilah makan 60 orang miskin”,

orang itu menjawab: “wahai Rasulullah, aku memberi makan keluargaku saja susah apalagi 60 orang miskin, aku juga termasuk orang miskin”,

kita lihat betapa indahnya budi pekerti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau berhadapan dengan orang susah maka beliau semakin merendah dan merendah, kita lihat betapa indahnya syariah Islam ini, maka Rasulullah masuk kedalam rumah dan keluar membawa sebungkah kurma dan berkata: “ini berikan kepada orang yang paling miskin di Madinah”. Rasulullah yang mengeluarkan dari miliknya, untuk menutupi kesalahan orang ini, yang semestinya jika berani berbuat maka berani bertanggung jawab, namun karena orang ini adalah orang susah maka Rasul berlemah lembut dan semakin berlemah lembut,

maka lelaki itu berkata: “terimakasih wahai Rasulullah, aku terima kurma ini tetapi harus aku berikan kepada siapa karena akulah orang yang paling miskin di Madinah”,

maka Rasulullah berkata: “kalau begitu ya untukmu” .

maka ia pergi membawa kurma itu dan ia mendapatkan pelajaran agung, betapa indahnya syariat Islam dan indahnya budi pekerti terluhur sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, demikian riwayat Shahih Al Bukhari.

Tidak ada komentar: