Sendiri Menyepi
Sendiri Menyepi..
Tenggelam dalam renungan
Ada apa aku seakan kujauh dari ketenanganSendiri Menyepi..
Tenggelam dalam renungan
perlahan kucari, mengapa diriku hampa…
mungkin ada salah, mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi…
Oh Tuhan aku merasa
sendiri menyepi
ingin ku menangis,
ingin ku menangis,
menyesali diri,
mengapa terjadisampai kapan ku begini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala
benderang di hidupku..
Perlahan kucari, mengapa diriku hampa
mungkin ada salah mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi
Oh Tuhan aku merasa..
sendiri menyepi…
Ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi
sampai kapan ku begini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala
Oh Tuhan aku merasa
sendiri….aku merasa sendiri..
sampai kapan begini
resah tiada bertepi…Ooohh..
Kuingin cahyaMu
benderang di hidupku..
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala
benderang di hidupku..
Perlahan kucari, mengapa diriku hampa
mungkin ada salah mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi
Oh Tuhan aku merasa..
sendiri menyepi…
Ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi
sampai kapan ku begini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala
Oh Tuhan aku merasa
sendiri….aku merasa sendiri..
sampai kapan begini
resah tiada bertepi…Ooohh..
Kuingin cahyaMu
benderang di hidupku..
...............................................
Dunia ini masih seluas yang kau impikan
Tak perlu kau simpan luka itu
Sedalam yang kau rasa
Memang ada waktu agar kau bisa kembali semula
Percayalah padaku kita kan bisa melewatinyaTak perlu kau simpan luka itu
Sedalam yang kau rasa
Memang ada waktu agar kau bisa kembali semula
Jangan bersedih oh kawanku aku masih ada disini
emua pasti kan berlalu aku kan selalu bersamamu
Jalan hidup tak selamanya indah
Ada suka ada duka
Jalani semua yang kau rasakan
Kita pasti bisa
................................................
Dihatimu trsimpan cinta yg suci
Srta mendlm pernikahn dari beda dunia
Mski U trbiasa hdup tnpa perih
Nmun U ikhls hdup brsahaja
Nmun bhgia
Srta mendlm pernikahn dari beda dunia
Mski U trbiasa hdup tnpa perih
Nmun U ikhls hdup brsahaja
Nmun bhgia
Duhai pndampingQ, akhlkU prmata bagiQ
Buat Q makin cinta
Ttapkn sllu janji awl QT brsatu
Bhgia smpai kesurga
Maafkn Q jka tak bisa smpurna
KrnQ bukn lelki yg turun dari surga
Ktlusan hatiU anugerah hdupQ
Doakn lngkah QT tak brpisah
tuk slamanya
Smpai kesurga
Duhai PndampingQ.
..................................
Berdoa di kedalaman hatiku
Tersembunyi harapn yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan
Lewat kesalihanku
Yang terukir menghiasi dirimuTersembunyi harapn yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan
Lewat kesalihanku
Tak perlu dgan kata-kata
Sungguh walau ku kelu
Tuk mengungkapkn perasaanku
Namun penantianmu pada diriku
Jgan salahkan
Kalau memang kau pilihkn aku
Tunggu sampai aku datang
Nanti kubawa kau pergi
Ke surga abadi
Kini belumlah saatnya
Aku membalas cintamu
Nantikanku di batas waktu
......................................
Sebiru Hari Ini
Birunya Bagai Langit Terang Benderang
Sebiru Hari QT Brsama Dsini
Seindah Hari Ini
Indahnya Bak Permadani Taman SurgaBirunya Bagai Langit Terang Benderang
Sebiru Hari QT Brsama Dsini
Seindah Hari Ini
Seindah Hati QT Walau QT Kn Brpisah
Bukankah Hati QT Tlah Lama Menyatu
Dalam Tali Kisah Persahabatan Ilahi
Pegang Erat Tangan QT Terakhir Kalinya
Hapus Air Mata Meski QT Kn Brpisah
Slamat Jalan Tman
Ttaplh Brjuang
Smga Kita Brtemu Kmbali
Kenang Masa Indah QT Sebiru Hari Ini
..............................................
Puisi Terakhir Rendra yang dituliskannya di atas ranjang Rumah
SakitSeringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikkuBahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Ketika semua orang memuji milikkuBahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Mengapa Dia menitipkan padaku ?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?
Dan kalau bukan milikku,
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja
untuk melukiskan kalau itu adalah derita
Ketika aku berdoa,
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku
Aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan
kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku
seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan
kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku
seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan
nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku
Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan,
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku
Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar