Seorang pakar Psikologi menampilkan kepada murid-muridnya sebuah film  tentang kegiatan sosial bagi fakir miskin—dalam hal ini kegiatan  tersebut persis dengan konsep penyaluran zakat dalam Islam. Setelah  selesai menyaksikan film tersebut, air liur mereka pun diambil untuk  diteliti. Dari hasil penelitian terhadap para murid tersebut, khususnya  lagi mereka yang pernah mengikuti kegiatan sosial untuk fakir miskin dan  orang-orang sakit, ditemukan adanya peningkatan sangat jelas pada  protein A yang mengandung zat kekebalan tubuh dan berfungsi untuk  mematikan mikroba yang menyerang sistim pernafasan dan pencernaan.
Stimulasi terhadap sistim kekebalan tubuh juga dapat mencegah muculnya  tumor dan kanker yang melalui proses penghentian terhadap perkembangan  tidak alami yang terjadi pada sel tubuh. Atau bisa juga dengan mematikan  sel-sel yang merupakan bibit kanker. Proses lainnya adalah dengan  menghentikan terjadinya pembagian sel yang tidak wajar, dimana setiap  harinya akan terjadi pembagian sel-sel aneh yang melakukan pembelahan  diri. Semua sel-sel sumber kanker dan tumor ini, diatasi langsung oleh  sel kekebalan tubuh. Apabila sistim kekebalan tubuh melemah, maka tidak  ada lagi yang akan menghentikan aktivitas sel-sel tidak alami tersebut.
Para pakar psikologi menegaskan, bahwa perasaan bahagia yang muncul setelah melakukan perbuatan baik seperti membantu orang miskin dan yang membutuhkan, manfaatnya akan terlihat pada sistim kekebalan tubuh. Karena sistim kekebalan tubuh manusia memang berhubungan erat dengan kestabilan mentalnya. Dimana jaringan saraf dalam tubuh manusia berfungsi untuk menghubungkan antara otak dengan kelenjar limpa dan sumsum yang terdapat di dalamnya sel-sel kekebalan tubuh. Sebagaimana juga perasaan bahagia setelah menunaikan zakat akan membuat limpa memproduksi sel-sel kekebalan tubuh.
Sebuah eksperimen yang dilakukan di Universitas Pennsylvania Amerika Serikat terhadap 276 orang yang umurnya berkisar antara 18-55 tahun. Masing-masing dari sukarelawan tersebut diberi tetes hidung yang mengandung virus penyebab influenza. Hasilnya, gejala-gejala munculnya sakit terlihat lebih sedikit pada orang-orang yang dikenal sangat dekat dan disayangi oleh kerabat dan teman-temannya.






















 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar