Sabtu, 15 Januari 2011

Ya Mujahid

Ya Mujahid

sungguh apabila maut berjumpa dengan engkau
akan lari pucat pasi dan mencari jalan untk kembali
sambil melarikan diri kmatian takut dengan engkau

Ya Mujahid

engkau selalu mencintainya dimanapun engkau berada
tiadalah engkau berlambat lambat darinya ataupun maju mendahuluimu
maka engkau dapati celaan dalam mencintainya amatlah nikmat
terasa senang mengingtnya maka biarkan celaan mencela engkau

Ya Mujahid

engkau tegak berdiri dan tak ada keraguan dalam kematian bagi orang yg tegak berdiri
seolah olah engkau berada dipelupuk sang maut yg tengah tertidur
lewat padamu para perwira yg tengah luka dan cedera sementara wajahmu tetap putih berseri;
mulutmu tetap tersungging senyum

ya mujahid

adakah raja itu memiliki daging di atas meja hidangan
apabila pedang-pedangmu masih kehausan dah burung burung masih kelaparan
sampai aku kembali pena penaku mengatakan padaku
kemulian itu milik pedang bukan milik pena

Ya Mujahid,

andai aku masih diberi umur,
akan kujadikan perang sebagai ibu
tombak sebagai saudara dan pedang sebagai bapak
dengan rambut kusut masai terseyum meyongsong kematian
hingga seolah-olah ia mempunyai keinginan dalam kematian nya
berjalan cepat,, cepat,,jangan sampai terlambat
hingga hampir hampir ringkikan kuda melemparku dari pelananya
lantaran gembira dan melonjak-lonjak menyongsong perang

Ya Mujahid

semoga allah merihoimu semoga allah merahmatimu
hingga dalam seyummu yg indah
engkau ingin mengatakan pada kami
aku sudah menepati janjiku aku sudah menjual diriku
maka kapan giliranmu wahai saudara maka kapan giliranmu wahai saudara

Tidak ada komentar: