Sabar Dalam Menanggung Derita
Allah berfirman yang  artinya : ” Dan kamu telah berada ditepi jurang neraka, lalu  Dia menyelamatkan kamu darinya. ” ( QS Ali Imran, 03 : 103 ).Rasulullah  SAW sering mendapat gangguan yang berat dari umatnya. Begitu juga yang  di alami oleh orang – orang yang memegang maqam, sejak  dahulu sampai sekarang, mereka mendapat banyak gangguan, baik pada  dirinya maupun hartanya.
Ketika Malik bin Dinar sedang berjalan, ia  bertemu dengan seorang  lelaki. Lelaki itu menanyakan letak perkampungan  terdekat. Malik  langsung mengarahkan jari telunjuknya ke sebuah tanah  pekuburan. ”  Itulah perkampungan yang sebenarnya, perkampungan hakiki. ”  Lelaki itu  mundur sedikit lalu dengan perasaan kurang senang berkata, ”  Aku  menanyakan letak perkampungan, mengapa kamu menunjukkan pekuburan   kepadaku ? Apa kamu hendak mengolok – olok aku ?”Lelaki itu kemudian   memukul kepala Malik dengan tongkatnya. Kepala Malik berdarah, Ia lalu   berusaha menghentikan aliran darah dari kepalanya. ” Pukullah kepala   yang telah lama berbuat dosa kepada Allah ini, ” gumam Malik bin Dinar.
Lelaki itu kemudian pergi. Kejadian ini diketahuin oleh orang yang   kebetulan berada tidak jauh dari tempat itu. Ia lalu menghampiri   pendatang tadi. ” Hai lelaki, tahukan kamu maksiat yang telah kamu   lakukan hari ini ? Kamu baru saja memukul kepala orang yang paling   banyak beribadah di zamannya. Kamu baru saja memukul Malik bin Dinar,   seorang zahid yang terkenal. “
Mendengar ini, lelaki itu kembali mendatangi  Malik dan meminta maaf.  ” Aku telah memaafkanmu dan mendoakanmu masuk  surga, ” kata Malik. ”  Bagaimana ini ? ” Seru lelaki itu dengan perasaan  lega bercampur  keheranan. ” Karena ketika kamu memukul kepalaku, aku  bersabar dan  balasan bagi orang yang bersabar tidak lain adalah surga.  Jadi,  tidaklah pantas jika aku masuk surga karena kamu, tetapi kemudian  aku  mendoakanmu masuk neraka. Ini bukanlah sikap seorang bijaksana, ”  jelas  Malik bin Dinar.
Ingatkah kalian, kesabaran, kesantunan dan  kasih sayang Rasulullah  Saw ketika kepala beliau dilukai, dan giginya  patah, beliau malah  mendoakan mereka ” Ya Allah, ampunilah  kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengerti ” Saat  itu  malaikat gunung tidak dapat menahan amarahnya. Ia meminta ijin  untuk  menimpakan gunung ke atas mereka. Namun, Rasulullah SAW berkata, ”  Aku berharap dari sulbi – sulbi mereka muncul orang – orang yang akan  menyembah Allah. ” 
Adapun kita, jika ada seseorang yang berbuat  jahat kepada kita, kita  ingin agar orang itu binasa seketika dan kita  tidak ingin melihatnya  memiliki keturunan. Demikian itulah maqam  Rasulullah SAW. Penulis Al Hamaziyah mensifatkan  Akhlak beliau :  Serba  pengasih, teguh hati dan kuat  kemauannya, berwibawa, ma’shum, serta  pemalu. Kaumnya berbuat buruk,  beliau memaafkan karena kebiasaan  penyantun adalah memaafkan.






















 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar