Minggu, 16 Januari 2011

Romadhon Mubarok














Keheninang menjual nama
hiruk pikuk sang debu-debu pagi
menggigil daun hijau daun
intipan mentari kejingga-jinggaan
tangisan bayi meraung malam
ditinggal buaian ibu yang kelam
tangan kasar lagi berbuah asap tanah
sibuk menarik pelatuk sang tajam
kuatkan tangan kuatkan kaki
bukan untuk berlari
bukan untuk menimang
ibu yang kelam tengah geram
melihat sang ayah tergolek
berubah nama menjadi mayat
takkan berubah dendam,
dibisiki bayi jauh dibuaian
melalui doa sang pemilik malam
semoga bisa penuhi dendam
mati sang ayah oleh meriam
agar para setan itu juga mati
dengan tangan si bayi
setan itu kini banyak rugi
mereka jual harga diri
mereka bohongi diri sendiri
kini mereka hina
kini mereka dalam pintu neraka
menunggu balasan dari sang kuasa
hanya pada ALLOH azza wa jalla
kita punya doa dan pinta.

beridulfitrikah saudaraku kau di
Afghonistan,
Irak,
Falistin,
Somalia,
Indonisia, dan
Bumi jihad bumi ribbath?

Tidak ada komentar: