Minggu, 30 Januari 2011

Ketika Sunnah Rasululloh SAW Disingkirkan


Bismillah,
Saya sempat menulis beberapa artikel mengenai sunnah, termasuk sunnah Rasul tiap malam Jum’at.  Sunnah, seperti yg disepakati mayoritas ulama terutama kaum Sunni (Sunnah Wal Jama’ah), menempati peringkat kedua dalam sumber hukum di Islam setelah Al Qur’an.

Sunnah, dalam banyak kasus ibadah, memberikan penjelasan yg lebih rinci dari yg telah disebut di Al Qur’an. Dengan kata lain, Sunnah adalah Juklak (petunjuk pelaksanaan) dari petunjuk teknis yg ditulis dalam Al Qur’an.

Kita tahu gerakan sholat, waktu sholat, lalu cara berqurban, berhaji, semuanya dari sunnah. Ini menunjukkan bahwa kedudukan sunnah sangatlah vital, karena tanpa mengikuti sunnah, maka dipastikan kaum muslim akan mempunyai tata cara ibadah yg berbeda-beda, bisa disesuaikan dengan keinginannya. Tidak heran kita sempat temui ada kasus sholat dua bahasa, lalu ibadah haji cukup pergi ke sebuah daerah di Sulawesi Selatan karena dianggap mempunyai nilai yg sama, dan berbagai kasus lainnya.

Sayangnya, setan mempunyai sifat yg gigih untuk menyesatkan manusia. Salah satunya adalah dengan menghilangkan/menyingkirkan serta tidak mengakui sunnah yg dibawa Rasululloh SAW. Bahkan, lebih parahnya lagi, mereka cenderung mengambil Al Qur’an saja sebagai patokan dan sumber hukum.

Hal ini yg saya temui di sebuah situs, yakni http://allah-semata.org/. Saya dapatkan alamatnya dari salah seorang teman saya, mas Ichsan. Dari beberapa artikelnya, saya dengan cepat bisa menemukan bahwa situs ini adalah pendukung (jika bukan penyebar) aliran ingkar sunnah.

Mari kita bedah beberapa di antaranya:

- Mempermasalahkan pengucapan Aamiin

Pemilik situs ini menganggap ucapan aamiin tidaklah penting karena tidak disebutkan/dituliskan di Al Qur’an, terutama di akhir surat Al Fatihah. Padahal, aamiin tidak hanya diucapkan usai Al Fatihah, namun juga pada saat berdoa (berjama’ah). Dan seperti saya tulis di atas, mereka mengabaikan dan tidak menganggap penting hadits yg mendukung ucapan aamiin ini. Malah mengaitkan dengan paganisme (pemujaan berhala).

- Sholat Enam Waktu

Inipun adalah hal yg menggelikan. Mereka menafsirkan bahwa sholat itu 6 (ENAM) kali dalam sehari, bukan 5 (LIMA) kali seperti yg dicontohkan Rasululloh SAW. Cara mereka menafsirkan juga membuat saya bertanya-tanya, karena dilakukan dg serampangan. Mereka menolak mentah-mentah sholat jama’. Lebih lucunya lagi, mereka beranggapan sholat BOLEH dimulai bukan dg ALLOHU AKBAR (takbir) tapi juga boleh dengan Ar Rahman atau nama ALLOH (Asmaul Husna) sebagaimana saya kutip sebagai berikut: “Menyeru dengan nama Allah (al asmaaul husna) Allahu akbar atau Ar rahman atau lainnya (20:8).”

- Wudhu

Bab wudhu ada di bab sholat, seperti yg ditulis di atas. Dan mereka lagi2 menggunakan tafsiran sesuai hawa nafsu mereka sendiri. 

- Sihir

Mereka juga menganggap sihir adalah hal yg tidak nyata dan merupakan kebohongan semata. Sekilas tulisannya memang ‘baik’, tapi jika kita perhatikan di bagian akhir, situs ini ‘menyerang’ dan (salah) menafsirkan hadits yg berujung pada Rasululloh SAW telah berbuat kesalahan. Padahal sudah jelas ada tuntunan Islam mengenai sihir.

Masih banyak lagi kebohongan2 dan dusta2 yg mereka lontarkan. Intinya, mereka TIDAK MENGAKUI SAMA SEKALI HADITS/SUNNAH RASULULLOH SAW. Bahkan mereka berani mendustakan dan mengingkari hal2 yg terkait dg Rasululloh SAW, seperti maalah shalawat dan doa bagi Nabi Muhammad SAW usai adzan.

Dan hal ini akan terlihat jelas jika kita membaca semua ‘tuntunan’ ibadah yg mereka jabarkan. SAMA SEKALI TIDAK ADA HADITS/SUNNAH yg dicantumkan sebagai referensi ibadah mereka. Pokoknya cuma Al Qur’an, titik! Padahal, orang yg menempatkan sunnah dan hadits saja masih ada kemungkinan penafsiran yg berbeda (padahal sudah dicontohkan oleh Rasululloh SAW), apalagi orang2 yg hanya mengandalkan Al Qur’an saja.

Contoh paling mudahnya, orang2 ingkar sunnah ini seperti orang2 yg hanya percaya UUD 1945 sebagai dasar hukum. Masalah pelaksanaan dari pasal2 UUD 1945, mereka tafsirkan sendiri dengan melabrak berbagai hal yg mereka anggap tidak sesuai. Tidak ada itu namanya UU, Perpu, PP, dst dst, karena hanya UUD 1945 yg paling benar.

Akhir kata, saya berharap agar saudara2 lebih berhati-hati dalam membaca dan meyakini sebuah tulisan, termasuk tulisan saya di blog ini. 

Banyak cara setan untuk menjerumuskan dan menyesatkan manusia. Tentu saja setan tidak langsung menyesatkan, tapi mereka lakukan melalui kaki tangan mereka serta prosesnya seringkali berlangsung dg sangat halus dan tidak kentara.

Semoga kita termasuk orang2 yg dijaga ALLOH SWT dari petunjuk2 sesat yg dilakukan setan dan para pengikutnya. Aamiin.

Tidak ada komentar: